Laporkan Penyalahgunaan

DNA sebagai Penyimpan Data

Posting Komentar
Selama ini kita menyimpan data di perangkat keras. Dahulu media penyimpan komputer sangat besar dan memerlukan energi sangat besar juga. Dalam dekade ini, media penyimpan semakin mungil, seperti memori, flash drive, SSD.

Dan para ilmuwan tidak berpuas diri dengan itu semua, mereka ingin menyimpan data di sesuatu yang jauh lebih kecil lagi, yaitu DNA makhluk hidup. DNA makhluk hidup sangat kecil, awet, dan daya listrik yang diperlukan juga sangat kecil, jadi akan ada banyak keuntungan jika menggunakan DNA sebagai media penyimpanan data.




Logikanya cukup mudah. Semua data komputer berbentuk biner atau berbasis 2. Sedangkan DNA berbasis 4, yang tersusun atas adenine, cytosine, guanine, dan thymine atau disingkat ( A,C,G,dan T). Jadi langkah pertama adalah mengubah informasi berbasis 2 ke basis 4, jadi A menjadi 00, C adalah 01, G adalah 10, dan T adalah 11. 

Kemudian para ilmuwan menggunakan mesin yang disebut DNA synthesizer untuk menggabungkan empat senyawa kimia menjadi urutan yang benar. Kemudian untuk membacanya menggunakan DNA sequencer. 

DNA ini dapat menyimpan data ratusan tahun, sebagaimana para ilmuwan terah berhasil menguraikan data yang di DNA dari kehidupan ratusan tahun yang lalu.


Pada bulan Januari 2017, Microsoft dan ilmuwan dari Universitas Washington telah berhasil memasukkan data sebesar 200 MB ke dalam bentuk DNA. Untuk menyimpan data sebesar 1 exabyte atau sekitar 1 juta GB, hanya diperlukan 1 inchi DNA, luar biasa bukan?

Teknologi selalu berkembang, sebentar lagi, semuanya akan berubah, "As the sun's shadow shifts, so there is no permanence on earth"

Related Posts

Posting Komentar